www.iputu-dirga.blogspot.com BLOG COOL

Senin, 11 November 2013



Move On itu Harus

Kata-kata Motivasi Untuk Orang Yang Sedang Terpuruk - Dalam kehidupan berbagai penomena kita alami, masalah tidak selalu datang menghampiri dan bahkan kadang rasa terpuruk dalam keseharian datang tanpa di undang. sudah saatnya kita akhiri keterpurukan dalam diri, mari kita simak motivasi berikut. Mudah-mudahan kita terinspirasi dan bangkit dari keterpurukan yang sedang kita alami, karena hidup ini terlalu indah jika harus terus menerus berdiam diri dalam keterpurukan.
Yang perlu kita ingat, ketika perasaan terpusuruk akan sebuah masalah menghinggapi perasaan anda yaitu : keuntungan apa yang anda peroleh ketika anda merasakannya ??? jika anda menyadari akan tidak ada manfaatnya sama sekali, maka bersegeralah anda bangkit dari keterpurukan anda dan berlarilah untuk mencapai hal yang lebih berarti dan bermanfaat baik bagi anda ataupu baik bagi orang-orang yang ada di sekitar anda. agar semangat anda bisa bangkit lagi baca di kata-kata motivasi untuk orang yang sedang terpuruk di bawah ini.
Kata-Kata Motivasi Untuk Orang Yang Sedang Terpuruk



SELALU ADA PERMATA DIBALIK DERITA DAN AIR MATA
SELALU ADA MAKNA DIBALIK PERISTIWA DAN BENCANA
KESHABARAN MENGHADAPI SAAT-SAAT SULIT ADALAH KEDEWASAAN
KETABAHAN DISAAT DUKA MENIMPA ADALAH BUAH KEIKHLASAN
HADAPI KENYATAAN !!
JADILAH PENGHIBUR HATI DISAAT DISAMPINGMU ADA YANG TERLUKA
JADILAH PENENANG JIWA KETIKA ADA YANG KECEWA
JADILAH PEMBANGKIT KEYAKINAN DISAAT SESEORANG DILANDA KERAGUAN
JADILAH JALAN KEBAHAGIAAN DISAAT SAHABATMU MENDAPATKAN KEGELISAHAN
DAN JADILAH CAHAYA HARAPAN DISAAT SESEORANG DALAM KEGELAPAN
SESUDAH GELAP TERBITLAH TERANG, HADAPI HIDUP DENGAN JIWA YANG LAPANG DAN SAMBUTLAH KEBAHAGIAAN
KETERPURUKAN BUKANLAH SOLUSI DARI SEBUAH KEMERDEKAAN KARENA PERJUANG ADALAH AWAL DARI LEPASNYA BEBAN
DUDUK MANIS DIKALA BEBAN MENUMPUK BUKANLAH JALAN TERBAIK UNTUK TERBEBAS DARI BELENGGU KEHIDUPAN
DENGAN MEMILIKI JIWA YANG TANGGU MAKA SEGALA BEBAN AKAN MELEMAH DAN BISA TERATASI
PEMIKIRAN OPTIMIS ADALAH PINTU MENUJU CAHAYA KEBEBASAN

tulah kata-kata Motivasi Untuk Orang Yang Sedang Terpuruksemoga bermanfaat bagi anda dan anda bisa mengambil makna dari sebuah kata motivasi di atas sehingga anda terbebas dari rasa terpuruk yang sedang anda alami.






Mengapa Harus Main di Cuaca Ekstrem Dingin?



Kesebelasan asal negara tropis Indonesia akan bertanding dalam cuaca ekstrem dingin di China. Ajangnya berupa Pra-Piala Asia 2015. Sesuai tidakkah semboyan FIFA ‘My Game is Fair Play’ dengan fakta di lapangan?

Kita mungkin boleh bertanya. Sekaligus bisa menuntut jawab. Jawaban dari otoritas sepakbola seperti AFC. Atau dari orang FIFA sekalian.

Walaupun tidak usah terlalu merasa optimistis akan ditanggapi serius oleh pengurus organisasi sepakbola benua dan dunia ini. Saya pernah mengajukan sebaris pertanyaan tertulis via email ke alamat Sekretariat AFF (ASEAN Football Federation) menyangkut kiprah tim Australia di Asia. Setahun berlalu – dengan sabar saya menunggu – akhirnya muncul jawaban. Yang menjawab pun tak mau pula mengaku siapa gerangan dirinya.

Kendati tidak ditanggapi serius begitu, sempat muncul rasa semringah juga. Betapa tidak, setelah pertanyaan itu diajukan, Australia kemudian secara resmi disahkan masuk jadi anggota penuh AFF sebagai kawasan subzona mereka seturut kepindahan The Socceroos ke AFC.

***
Mengapa Indonesia terpaksa bertanding ke China?

Di sana, tantangan alam sudah menunggu Raphael Maitimo dkk, suhu ekstrem dingin diprediksi kurang dari 10 derajat Celcius.

Hujan gol dalam jala gawang tim sepakbola kita sejak sebelum terproklamirnya negara Indonesia merdeka sampai era abad 21 banyak terjadi di kawasan asing dalam cuaca yang secara ekstrem berbeda dari suhu tropis yang biasa kita rasakan sehari-hari. Setidaknya, tercatat lima laga memalukan dalam sejarah.

Di Amsterdam, Hindia Belanda digunduli Belanda dengan skor telak 2-9, pada 26 Juni 1938. Indonesia dilumat 0-9 di Kopenhagen Denmark pada 3 September 1974. Di Christchurch, 4 Oktober 1975, Indonesia dihabisi Selandia Baru 0-8. Pada 11 Juni 1989 di Hiroshima, Indonesia takluk dari Jepang 0-5. Termasuk, pada 13 Mei 2001 di Kunming, Indonesia dibungkam 1-5 oleh China.

Coba tanyakanlah satu hal kepada Kurniawan Dwi Julianto atau I Made Pasek Wijaya. Bagaimana susahnya menaklukkan lapangan di tengah temperatur dingin yang terasa menusuk tulang di Kunming dan Hiroshima.

***
Mengapa tim asal negeri tropis harus bermain dalam cuaca ekstrem dingin? Tidakkah mungkin pertandingan digelar di tempat netral saja?

Tentu kita masih ingat dengan kontroversi mengenai gelar pertandingan sepakbola di dataran tinggi yang muncul pada Mei 2007. Saat itu, FIFA memperkenalkan larangan pertandingan internasional dilangsungkan di ketinggian lebih dari 2.500 mdpl (meter di atas permukaan laut). Alasan FIFA berbentuk kekhawatiran tentang kesehatan pemain dan keuntungan aklimatisasi yang ‘tidak adil’ untuk tim tuan rumah.

Diego Maradona kemudian berkampanye bersama Presiden Bolivia Evo Morales di La Paz yang terletak pada 3.600 mdpl untuk menunjukkan bahwa orang berusia di atas 40 tahun bisa santai bermain di ketinggian. Seluruh asosiasi sepakbola di Amerika Selatan kecuali Brasil menyatakan mereka akan mengabaikan larangan bermain di ketinggian, dan tetap bertanding di stadion pilihan tuan rumah, asal diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri selama seminggu.

Pada Juni 2007 FIFA menaikkan ambang batas larangan ketinggian dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, berarti satu-satunya ibukota yang terkena larangan itu adalah La Paz. Pada Mei 2008, larangan FIFA itu ditangguhkan setelah protes dari CONMEBOL, badan sepakbola Amerika Selatan, yang didukung oleh semua asosiasi anggota kecuali federasi sepakbola Brasil. Komite eksekutif FIFA memutuskan untuk membatalkan putusan itu, sehingga memungkinkan Bolivia dan Ekuador untuk menjadi tuan rumah pertandingan kualifikasi Piala Dunia di ibukota mereka.

Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan larangan tersebut dicabut sementara penelitian lebih lanjut dilakukan atas pengaruh ketinggian dengan suhu ekstrem, kelembaban, dan polusi tingkat tinggi – seraya mengatakan “Mari kita membuka diskusi kembali.” Namun, pada 10 Juni 2010, Blatter berkata, “Masalah ketinggian bukan urusan FIFA.”

Indonesia bukan Bolivia yang memprotes larangan FIFA. Atau seperti Brasil yang menolak kesepakatan bersama dalam konfederasi CONMEBOL.

Tapi, sebagai anggota sepakbola di AFC dan FIFA kita mestinya dapat bertanya untuk dijawab. Atau mengemukakan pendapat. Atau mungkin sekaligus berpendapat dengan cara bertanya.

Misalnya, mengenai kondisi kesehatan yang berpotensi buruk bagi para pemain kita bila mereka dipaksa bertarung sebagai patriot di cuaca ekstrem dingin. Mereka kemungkinan besar akan begitu mudah menyerah takluk bukan karena keahlian lawan, melainkan disebabkan kendala nonteknis di luar lapangan pertandingan berupa suhu udara.

***
Barangkali kita sudah lupa pula dengan kisah heroik Norman Edwin dan Didiek Samsu. Mereka berdua pendaki gunung legendaris. Saking hebatnya, banyak puncak tinggi di dunia ini sudah takluk di bawah kaki mereka. Tapi akhirnya keduanya menjemput ajal dalam hujan salju di gunung Aconcagua, Argentina. Setelah peristiwa menyedihkan itu pernah mencuat pertanyaan: layakkah orang tropis mendaki gunung es?

Didiek dan Norman gugur sebagai pahlawan bagi para pencinta alam. Kita tak mau kesebelasan nasional Indonesia lumpuh sia-sia dalam pertarungan yang tak adil bagi tim asal negara tropis.
(fit)
FC Inter Milan